Caption Foto: Bupati Minut Joune Ganda SE alias jG dan Bupati Mitra James Sumendap SH, MH alias JS. (*).
Manado, Swarakawanua.id-Pemilihan Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) dan Kompelka BIPRA GMIM periode 2022-2027 telah berakhir. Struktur BPMS dan Kompelka BIPRA telah terbentuk untuk periodesasi pelayanan lima tahun ke depan.
Kepala daerah ikut ambil andil besar dalam suksesi pesta iman warga GMIM yang baru saja kita lewat. Dari sejumlah kepala daerah di lingkup pelayanan Tanah Minahasa, dua kepala daerah yang menarik perhatian khusus bagi warga GMIM yakni Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda dan Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), James Sumendap SH, MH.
Kedua tokoh kepala daerah dari PDIP ini sempat viral di puncak acara pemilihan BPMS dan Kompelka BIPRA GMIM. Pasalnya, dalam pemilihan Ketua Remaja GMIM yang di pusatkan di Tondano pad tanggal 25 Maret 2022, Bupati Minut yang meraup nominasi suara remaja GMIM terbanyak ini, digugurkan oleh pihak panitia pelaksana, karena tidak punya sertifikat Trainning of Trainers (ToT) sebagai salah satu syarat mutlak bisa mencalonkan diri sebagai Ketua Remaja GMIM periode 2022-2027.
Bupati Minut Joune Ganda sempat viral di Media sosial (Medsos) karena dikabarkan dijegal dari pencalonan sebagai Ketua Remaja Sinode GMIM, karena hanya persyaratan sertifikat ToT yang tidak tertera dalam aturan Tata Gereja GMIM. Tak heran, Joune Ganda yang benar-benar tulus dan sungguh-sungguh melayani Tuhan ini di lingkup Remaja GMIM akhirnya digugurkan dari pencalonan ketua hanya karena persyaratan sepele saja. Alasannya, karena Joune Ganda sudah sempat mengikuti TOT hari pertama, namun karena ada panggilan tugas negara oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey, sehingga kegiatan hari pertama ditinggalkan dengan alasan sangat jelas kepada panitia pelaksana ToT yakni karena panggilan tugas negara yang tidak lain bisa disebut bagain dari ibadah. Sehingga ToT hari kedua dan ketiga tidak diikutinya dan dianggap tidak memenuhi syarat mendapatkan sertifikat ToT.
Walaupun hampir 80 persen para Remaja GMIM mendukung Joune Ganda alias JG ketua Remaja GMIM, namun panitia bersikeras tidak bisa dicalonkan karena harus punya sertifikat ToT. Para ratusan penatua pendukung JG sempat protes keras dalam forum pemilihan bahkan nyaris ricuh. Namun JG akhirnya menenangkan para Remaja GMIM di forum konsultasi pemilihan Ketua Remaja Sinode tersebut.
Tampil dengan penuh hikmat dari Tuhan, Joune Ganda menyatakan walau dirinya bukan Ketua Remaja GMIM. Namun sudah menjadi komitmen dirinya serta keluarga untuk melayani Tuhan Yesus Kristus lewat pelayanan di Remaja GMIM. “Sudah menjadi komitmen pribadi saya pemberian diri untuk melayani Tuhan bersama-sama adik-adik dan kakak-kakak di remaja GMIM,” ucap Kak Joune Ganda yang dikenal salah satu Bupati berlatar belakang pengusaha kaya sebelum menjadi kepala daerah di Minahasa Utara (Minut) ini.
Rasa empati terhadap Joune Ganda sangat besar dari warga GMIM, karena pribadi JG sangat mulia. Apalagi isu senter yang beredar bahwa JG dijegal karena internal politik kemudian dibawa-bawa untuk mengcuting sosok bupati yang sangat disenangi warga GMIM ini.
Namun JG tidak pernah menyalahkan panitia pemilihan walaupun dihalangi dengan aroma politik. Dia pun sendiri kelihatan tidak kecewa bahkan JG mensupport kader Remaja GMIM lainnya menjadi Ketua Remaja GMIM periode 2022-2027. Kak Mikha Paruntu dan Kak Billy Lombok serta kandidat lainnya sebagai calon kuat Ketua Komisi Remaja Sinode GMIM didukung Bupati Minahasa yang sangat rendah hati ini.
Mikha Paruntu akhirnya terpilih sebagai Penatua Remaja Sinode GMIM periode 2022-2027 untuk periode kedua kalinya.
Sementara itu, Bupati Minahasa Tenggara (Mitra), James Sumendap SH, MH Minahasa Tenggara (Mitra) pada peserta Sidang Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM ke-81, Rayon Mitra, viral serta mengundang simpati.warga GMIM.
Viral sambutan Bupati Mitra dua periode ini, saat pelaksanaan Sidang BPMS GMIM hari pertama tanggal 28 Maret 2022, kemudian dibagikan warga GMIM ke media sosial (Medsos) seperti Face Book (FB), WA, Twiter, Instagram selanjutnya diup nitizen terutama warga GMIM.
JS menekankan dengan tegas, seputar kinerja serta kondisi Sinode GMIM yang terjadi saat ini secara blak-blakan. Gaya JS yang blak-blakan menyampaikan kondisi pelayanan Sinode GMIM menarik simpati warga GMIM terhadap sosok yang disebut Gladiator berhati malaikat ini.
Caption: Foto James Sumendap SH, MH. Alias JS. (*).
Dimana Bupati JS ini juga secara blak-blakan menyampaikan kepada peserta Sidang BPMS Rayon Mitra bahwa Sinode GMIM sampai saat ini masih memakai pola-pola lama artinya tidak ada perubahan dan kemajuan sama sekali dalam sisi pelayanan modern.
“Datang ke jemaat cuma bahoba, dari Kejadian sampai Wahyu babagitu terus. Anggota Jemaat tidak tahu, program kerja sinode seperti apa. Harusnya, kalau Evert (Sekretaris Sinode, red) pimpin ibadah, maka Ketua Sinode yang menyampaikan sambutan kemudian menjelaskan program sinode. Napa tu program yang akan datang, napa tu Torang pe perkembangan IT,,” terang Bupati Mitra blak-blakan yang mendapat applous dari peserta sidang rayon Mitra.
Dia juga berpendapat, harusnya Sinode menyampaikan perkembangan kondisi warga gereja baik jemaat baik miskin maupun yang sudah sejahtera, sehingga dapat diketahui, mana yang harus mendapat topangan serta bantuan dari gereja.
“Napa tu yang so susah makan, napa yang so sejahtera dan lain sebagainya, karena tugas mereka adalah pekabaran berkaitan dengan program. Karena pekabaran Injil juga punya tugas khusus ,” ucap JS.
Dia menuturkan harus ada perkembangan kemajuan-kemajuan bergereja sehingga semua program sinode dapat diketahui oleh jemaat setempat.
“Itu pendapat saya sebagai anggota jemaat yang modern ,” jelasnya seraya berkelakar bahwa kalau Pdt Lucky Rumopa terpilih wakil ketua bagian IT, maka datang ke Kabupaten Mitra bukan hanya berkhotbah tapi harus menyampaikan informasi perkembangan IT GMIM terhadap jemaat.
Dia juga menyentil Sinode yang harus peka terhadap kondisi jemaat saat datang. “Jangan belum riki amin, cepat-cepat so bilang mo pigi peletakan batu pertama. Belum riki cuci tangan dari semen, cepat-cepat so mo pigi resmikan gereja,” ungkap Bupati Mitra ini.
Sambutan Bupati James Sumendap melihat kondisi Sinode GMIM yang saat ini masih diobok-obok umat sendiri, karena kepemimpinan Sinode GMIM saat ini. (Danz).