Manado, Swarakawanua.id-Wakil Walikota Tomohon, Wenny Lumentut masuk line up bakal Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Sulawesi Utara (Sulut) ke gedung Senayan. Dari kuota 6 kursi Dapil Sulut ke gedung Senayan, PDIP Sulut punya target besar di Pemilu 2024.
Nama Wenny Lumentut masuk bursa PDIP merebut satu kursi Senayan di Pemilu 2024. Figur WL sebutan Wenny Lumentut sudah tidak disangsikan lagi merebut satu kursi di Dapil Sulut dari internal PDIP.
Itu karena sosok WL saat ini sangat populis di mata masyarakat Sulut. Bahkan elektabilitas dan kapasitas seorang WL sudah sangat teruji di publik. Pernah dua kali duduk anggota DPRD Sulut dari Partai Gerindra hingga pada Pilkada 2020 lalu, mendampingi Caroll Senduk menjabat Kepala daerah dan wakil kepala daerah aliran Tomohon.
Sehingga saat politis PDI Perjuangan, namanya makin bergema dalam bursa Pilcaleg anggota DPR RI di Pemilu 2024 nanti.
Dorongan Wenny Lumentut maju ke DPR RI, tak hanya mendapat dukungan dari kalangan arus bawah masyarakat, karena kader partai berlambang Banteng Moncong Putih sangat simpatik bahkan all out membawa sosok WL ke gedung Senayan.
Lalu bagaimana tanggapan pengamat Politik terkenal di Sulut Ferry Liando terhadap sosok WL?
Menurut Ferry Liando, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keterpilihan seseorang pada pemilihan calon DPR RI.
Pertama memiliki tingkat popularitas sosial yang baik, kedua memiliki jejaring sosial yang luas, Ketiga memiliki modal pembiayaan yang kuat untuk membiayai tim sukses atau tim pemenangan dan Keempat diusung oleh parpol yang besar dan kuat.
Jika seseorang calon melekat 4 faktor itu maka akan mudah baginya untuk terpilih.
“Ada 4 faktor yang memiliki pengaruh kepada seorang pada pemilihan calon DPR RI, dan itu melekat kepada pak Wenny Lumentut,” tutur Ferry Liando.
Dikatakannya, Wenny Lumentut merupakan pejabat Publik yaitu sebagai Wakil Wali Kota Tomohon. Sehingga WL dikenal luas oleh publik di kota tomohon tetapi juga masyarakat Sulut.
“Apalagi pak Wenny pernah menjadi anggota DPRD Sulut. Pemberitaan media karena kedudukannya sebagai pejabat publik tentu mendongkrak popularitas,” tutur Liando.
Wakil Sekjen I Pengurus Pusat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) ini menambahkan, figur WL adalah salah tokoh penting bagi umat yang beragama katolik. Ia dikenal luas di kalangannya dan dinilai sangat dekat dengan tokoh-tokoh umat katolik lainnya.
“Kedekatan ini tentu akan mempengaruhi secara emosional. Apalagi umat katolik di kenal sangat kompak, solid dan terorganisir rapi. Jika ada elit yang mampu membangun hubungan, maka sangat diuntungkan,” papar Akademisi dari Fisip Unsrat Manado ini.
Terkait finansial, diutarakan Ferry Liando, sebagai seorang pengusaha, WL tentu memiliki finansial yang kuat, tidak sulit membiayai penconan ke DPR RI.
“Pak WL seorang pengusaha jadi memiliki finansial yang kuat, untuk maju di DPR RI,”jelasnya.
Ditambah lagi, WL mempunyai faktor dukungan Partai Politik jika yang akan mengusung adalah PDI-P sebagaimana informasi yang berkembang maka akan makin menyempurnakan peluangnya.
“Sebab PDI-P adalah salah satu parpol yang paling siap untuk menghadapi pemilu 2024. PDIP dari sisi kelembagaan sangat kuat. Tidak ada riak-riak konflik internal dan strukturnya tertata rapi dari pengurus daerah hingga pengurus desa,” jelas Liando.
Hanya saja dikatakan Liando, satu-satunya yang bisa berpotensi melemahkan WL, jika dalam daftar calon baik di PDI-P maupun di parpol lain terdapat tokoh katolik yang menjadi calon DPR-RI maka suaranya bisa terbagi. Karena jika, Umat Katolik menyatu ke figur WL pada Pemilu 2024, maka dia akan meraup ratusan ribu suara dari Umat Katolik di Sulut.
Selain Umat Katolik akan menjadi basis massa paling kuat, Wl juga sangat disenangi umat lainnya di Sulut. Itu karena sosok WL tidak ada batasan bagi masyarakat terhadap dirinya. “Cara bahasanya apa adanya, sehingga masyarakat wong cilik sangat menyukai sosok WL,” tutup pengamat Publik Sulut, Stonly Kussoy warga Paal 2. (Danz*).