Manado, Swarakawanua.id – ‘Tak Sedarah Namun Kita Bersaudara’ kata-kata itulah yang selalu dipegang teguh oleh sosok perempuan bertubuh mungil Henny Hampton Soetrisno yang MENTAL sudah tertempa dari Ayah yang adalah purnawirawan TNI AD (Mantan Bupati Sangihe Talaud) dan Ibu yg adalah Wanita Bolmong pertama yg duduk sebagai anggota DRPD Prop Sulut dan PENDIRI Sekolah ETIKA di SULUT Era thn 70-an.
Yah, meski bukanlah masyarakat Desa Sea, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa dirinya terus berada disamping masyarakat untuk memperjuangkan kelestarian Kawasan Lindung Hutan Mata Air Kolongan yang telah dirusak untuk kepentingan pribadi atau kelompok dalam melakukan pengembangan Perun Griya Sea Lestari V.
“Apa pun itu demi kebenaran dan kelestarian hutan saya akan terus berjuang bersama masyarakat Desa Sea,” kata dia.
Perjuangan Henny dan masyarakat Desa Sea sejak dari Pengadilan Negeri (PN) Manado hingga ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Manado dapat dikatakan tidak bertepuk sebelah tangan karena mendapatkan dukungan sang suami Mike Hampton yg adalah Architec dan Ahli Irigasi dan juga dukungan Anak2 yang saat ini sedang berada di Inggris.
“Sesekali Suami saya Mike juga datang ikut dalam setiap proses persidangan baik dari PN Manado hingga ke PTUN. Jadi, suami dan Anak2 juga mendukung apa yang saya lakukan saat ini,” ucapnya.
Hasil kerja keras Henny dan Masyarakat Desa Sea sejak dari PN Manado dan PTUN Manado tak sia-sia dengan hasil putusan di PTUN dimana sebagian dari gugatan masyarakat diterima.
“Meski hasil putusan di PN Manado kami merasa dicurangi akan tetapi hasil putusan di PTUN Manado kami berhasil membuktikan bahwa ijin-ijin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa kepada PT BML itu cacat hukum,” kata dia.
“Oleh sebab itu saya katakan sekali lagi. Saya Henny Hampton Soetrisno akan selalu berada bersama masyarakat Desa Sea dalam memperjuangkan kelestarian Kawasan Lindung Hutan Mata Air Kolongan demi dan untuk hajat hidup orang banyak sebagai pengguna mata air Kolongan,” tandasnya dengan suara lantang.(mesakh)
