Caption: Ketua PWI Kota Manado, HUT Kamrin Tawi. (*).
Manado,Swarakawanua.id-Ketua Persatuan Wartawan Inddonesia (PWI) Kota Manado, HUt Kamrin Tawi menegaskan, wartawan adalah profesi yang mulia.
Karena itu, Ketua PWI Manado sangat menyayangkan jika ada pekerja pers yang berjalan di luar koridor jurnalis dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai seorang kuli tinta.
Hal ini ditegaskan Ketua PWI Manado HUT Kamrin menanggapi isu yang menyebar bahwa salah seorang oknum wartawan diberitakan upaya melakukan pemerasan terhadap anggota DPRD Sulut berinisial BW terkait pembangunan proyek Terminal Malalayang senilai 23 miliar.
Oknum wartawan berinisial YAL asal Ternate, diduga kuat upaya memeras anggota Dewan Sulut BW dengan dalil pulang kampung untuk Lebaran di Ternate. Tapi alasan itu disertai ancaman pakai draf berita yang belum dipublis di link media online, yang dikirim lamgsung ke anggota Dewan BW.
Judul draf berita yang dikirim yakni ‘Proyek Terminal Tipe A Malalayang Senilai Rp23,9 Miliar Diduga Bermasalah, Oknum Anggota Dewan Terlibat.
Kemudian WA dikirim ke anggota Dewan Sulut BW..
Selanjutnya, Oknum Wartawan YAL dengan terang-terangan meminta uang dengan dalih balik Ternate.
“Malam pak dewan maaf mengganggu, Saya sdh kordinasi dengan PPK. Di balai kementrian perhubungan,, dalam hal ini PPK orang Ternate.. Saya juga orang Ternate pak dewan..
Kebetulan saya mau balik Ternate mau lebaran dengan keluarga pak dewan karna saya Muslim.. Mgkn pak dewan bisa bantu saya,” tulis YAL lewat WA.
“Dalam hal ini laporan yang saya dpt pak dewan.. Saya cuma mau berteman…. Pak dewan mohon pengertianya dan arahan/ petunjuk pak dewan.. Karna temuan ada p saya.. Biar saya musnahkan saja pak dewan.. Dan saya bisa kumpul keluarga di Ternate lebaran di sana pak dewan,” tulis isi WA itu.
Karena tak direspon Anggota Dewan BW, sebab dirinya merasa tak terlibat dalam proyek itu, oknum wartawan YAL selanjutnya kembali WA.
“Malam pak dewan..Ini saya mau balik lebaran di kampung ini… Saya cuma mau minta bantu saja… Mgkn kiranya bisa bantu… Karna saya mash jaga pak dewan punya nama….
Dalam hal pekerjaan Malalayang.. Mknya saya blm ksh naik itu berita.. Saya cuma mau minta bantu.. Sp tau ada berkat buat saya.. Pak dewan”.
Karena tidak ditanggapi BW, Oknum wartawan tersebut pun dalam pemberitaannya di media xposetv menulis “Proyek Terminal Tipe A Malalayang Senilai Rp23,9 Miliar Diduga Bermasalah,
Padahal pihak pelaksana proyek pada awal pada bulan Januari lalu sudah membantu oknum wartawan demgan mengirim uang senilai 2,5 juta.
Namun kini proyek terminal Malalayang yang sudah rampung 100 persen itu masih dijadikan senjata untuk memeras anggota dewan BW., yang sama sekali tidak ada kaitan dengan proyek itu.
Ketua PWI Manado HUT Kamrim kembali minta pihak Polda Sulut menangkap oknum-oknum wartawan yang tercium publik melakukan upaya pemerasan kepada pejabat baik di eksekutif maupun legislatif.
“Kami sangat menjaga marwah organisasi pers, karena itu, jika ada wartawan yang punya gelagat memeras, silahkan publik yang merasa dirugikan bisa menempuh jalur hukum yang ada. Tapi kalau wartawan bekerja sesuai UU Pers, maka PWI Manado akan pasang badan sampai ke ujung dunia sekalipun kepada pqra wartawan terlebih anggota PWI itu sendiri,” tegas lelaki asal NTT ini. (Danz*).
“
“