Manado,Swarakawana.id-Mantan Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI, Irjen Pol. (Purna) DR. Ronny Sompie SH, MH menuturkan, Kota Dubai di UEA dan negara-negara lainnya di Timur Tengah masih menjadi tujuan WNI khususnya Calon Pekerja Migran Indonesia untuk mengadu nasib sebagai tenaga kerja dengan iming-iming gaji yang cukup tinggi dan menggiurkan.
Namun di balik semuanya itu, kewaspadaan menjadi barometer dan pengingat yang sangat kuat untuk bersikap hati-hati bagi setiap calon PMI (Pekerja Migran Indonesia termasuk warga Sulut atau tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri), ketika akan berangkat ke luar negeri untuk bekerja.
Mantan Kapolda Bali ini menuturkan, PMI harus ikuti semua mekanisme yang dituntun dan dibimbing oleh Kemnaker RI, BP2MI dan Dinas Tenaga Kerja di Provinsi, Kabupaten dan Kota, juga tidak harus menjauhi bimbingan Camat dan Lurah / Kepala Desanya masing-masing. Bahkan Ketua Lingkungan dan keluarga perlu dilibatkan untuk diskusi. Dalam hal ini melalui jalur legal serta berkas resmi sehingga tidak masuk PMI ilegal di luar negeri.
Hal ini dimaksudkan agar PMI mendapat jaminan selama bekerja di negara luar. Baik jaminan hukum maupun hak-hak selama bekerja di negara orang oleh pemerintah Indonesia.
Mantan Kadiv Humas Polri mengatakan, antisipasi dan kewaspadaan harus dimulai dari diri sendiri setiap calon tenaga kerja dan WNI yg akan berangkat keluar negeri untuk bepergian pun, sangat diperlukan supaya tidak terjadi penipuan.
Dia menjelaskan perlu dipelajari informasi ini tentang kebenaran negara yang dituju termasuk WNI ke Dubai harus berhati-hati.
Sementara itu, persoalan WNI yang banyak mengalami penipuan dalam hal tenaga kerja di Myanmar sudah menjadi kenyataan yg harus diantisipasi calon tenaga kerja lainnya, agar waspada terhadap tawaran bekerja di Myanmar.
Lanjut Bacaleg DPR RI Dapil Sulut dari Partai Golkar ini menuturkan, Myanmar bukan negara tujuan bekerja bagi WNI yg disarankan Kemnaker dan BP2MI. (Danz*).